Perjalan panjang menjemput takdir mengenal PAZ Al Kasaw via GERD

Hari itu, rabu di minggu terakhir bulan Oktober 2019, saya membaca cerita salah seorang konsultan bisnis yg cukup terkenal di indonesia bahwa beliau sangat takjub dengan efek terapi baru terhadap kedua orang tuanya yg menderita suatu penyakit. Allah sembuhkan mereka melalui ikhtiar dgn metode yang tersirat dalam Al Qur’an. Metode yang praktiknya saat ini dipelopori oleh Seorang yg sempat kuliah prodi S1 t. penerbangan ITB, tapi beliau beralih S1 & S2 Struktur Rangka Pesawat di Belanda. Berdasarkan latar belakang akademisnya, saya yakin beliau memiliki kemampuan kognitif jauh lebih baik dari saya. Yakin dengan profil beliau dari browsing2, minggu pertama september saya mengambil kelas pelatihan terapi ini di malang untuk menyelami apa saja referensinya dan bagaimana mekanisme metode ini bekerja, oleh karena saya termasuk orang yg sulit menerima hal baru sebelum ditela’ah secara logika akal sehat. Awalnya niat ikut kelas pelatihan sekedar mengobati rasa penasaran, namun ternyata setelah paham maka akhirnya sekalian ikut sesi pengobatan langsung oleh Tim PAZ Pusat. Saya diterapi berdasarkan diagnosa visual tanpa mempertimbangkan aspek skoliosis, hasilnya kemiringan bahu saya terkoreksi, tapi dampaknya terhadap maag belum ‘plong’.
Seiring waktu berjalan, di minggu ke dua bulan september 2019, dimana puncak kebingungan akibat maag GERD (penyakit luar biasa yg berkontribusi menggiring saya menarik diri dari pekerjaan lama masuk ke dunia baru yang diluar ekspektasi masa kuliah oleh karena merasa diri kognisiku yg gak pantas dan rasanya pekerjaan baru ini terlalu mulia dibandingkan kapasitas diri ini). Yang membingungkanku, dengan pekerjaan baru yang secara fisik relatif sederhana dan tidak terlalu menguras energi, kok maag GERDnya masih juga mempersulit menjalani aktivitas, rasa gak karuan masih muncul ; sesak napas, pandangan blink blink bintang, pusing tidak jelas,rasa lapar yang muncul tiba – tiba dan lambung terasa panas seperti ada apinya. Biasanya ketika masalah spt itu saya mengandalkan lanzoprazol dan surflactate, tapi saat itu obat tersebut tidak lagi memberi pengaruh sebagaimana biasanya dan malahan membuat kondisi yang saya rasakan menjadi gak nyaman gak karuan. Saya  kembali berkunjung ke seorang gastro terkenal di surabaya, dr. xxxx xxxxxxx, SpPD, KGEH yang pernah memanduku melakukn cek up total plus rontgen perut dan endoskopi. Saya datang ke beliau dgn harapan agar bisa segera mendapat obat, ternyata beliau hanya memberi rekomendasi utkbkembali medikal check up dan endoskopi sebagaimana yg sudah beliau lakukan 5 bulan yg lalu, padahal 5 bulan yang lalu hasil medikal menunjukann kondisi saya baik baik saja, lambung saya tidak ada radang atau sejenis. Beliau dengan ekspresi yg congkak (terlihat begitu lo) menawarkan, jika ingin sembuh total segera medikal cek kembali sekarang setelah itu temui saya nanti malam di klinik saya untuk mendapat obat. Wadawww, pikir saya ini sebuah permintaan yg absurd, “padahal medical check yg beliau tulis sendiri ada yg butuh puasa”. Kebuntuan untuk mendapat obat dan saya yakin kondisi lambung saya baik2 saja, saya memutuskan untuk minta tolong seorang dokter yg juga Paztrooper untuk menerapi saya, dr. Sentot Primadianto. Masya Allah, sang dokter yg super sibuk, hari itu yang saya tiba2 minta diterapi ke beliau dan ternyata beliau bisa membantu, makin yakin bahwa Allah menuntun saya untuk menjadikan metode ini sebagai solusi masalah GERD ini. Tantanganya siang itu saya harus sampai di rumah beliau (Puri Indah Blog DG No.16, sidoarjo) seblum jam 14 karena diluar itu sudah janjian dengan pasien lain sementara jam sudah 13.00.
Sesampai di rumah dokter paztrooper, salaman, diam2 beliau mengamati jalan saya langsung bilang kamu skoliosis ya, waktu dimalang diterapi  seperti apa? Saya crita ke beliau bahwa terapinya berdasarkan diagnosa visual saja tanpa mmpertimbangkan aspek skoliosis. Ternyata disitulah akarnya kenapa belum berdampak dgn maag GERDku. Akhirnya saya diterapi sbg skoliosis dan alhamdulillah keluhan sy terkait maag gerd hilang seketika dan bertenaga lagi seperti baru di ‘charging’, dan saking terharu bahagia, rasanya pengen sujud syukur, mata berkaca2, saya hampir menangis, sy tahan2 karena bakal malu banget, tampang sangar tapi nangisan. Rasanya itulah salah satu momen bahagia dalam hidup saya. dari momen itulah saya memutuskan untuk membantu siapapun dengan ilmu terapi yg sudah sy kuasai. Saya makin yakin bahwa maag itu bukan masalah biokimia, tapi masalah biomekanik. Maag itu ketika dinding lambung kekencangan terus menerus sehingga spontan sensor dilambung terus menerus mengabarkan ke otak bahwa lambung butuh asam, karena si sensor taunya jika lambung kencang berarti ada makanan yg masuk yg harus di giling dan perlu asam suplai asam lambung. Nah, metode ini lah yang bi idznillah mampu menormalkan kembali dinding lambung yang kekencangan tersebut. Pesan sy, jgn abaikan distorsi rangka, maag, hipertensi, masalah jntung dll berasal dr distrosi yg diabaikan.
Dalam metode ini, masalah kesehatan itu akarnya kekencangan, kekendoran dan puntiran yg di inisiasi oleh distorsi rangka. Masalah tersebut selesai maka metabolisme tubuh dan sekresi akan berlangsung normal sehingga manusia sehat dengan syarat asupakan gizi baik dan tercukupi, cukup istirahat. Benjolan, maag, gangren, hipertensi, serangan jantung, jantung bengkak, ginjal, autoimun, telat bicara, dll hanya ALARM adanya masalah kekencangan yg harus di ‘release’, kekendoran yang harus di ‘strenghtening’ dan putiran yang harus di ‘putar-balik’ yang sedang menimpa manusia. jika kita lanjutkan berpikir kritis, kekencangan, kekendoran dan puntiran dari mana asalnya?? Sang Founder mnjawab dari konstruksi rangka yang terdistorsi. menurut beliau yg bersumber dari seabrek referensi dan pendalaman belasan tahun, konstruksi yang yang dimaksud adalah rangka mulai dari sacrum, coccyc, t.pinggang, t.dada. dan t. leher. Alhamdulillah, kita umat islam mestinya akan bebas dai masalah kekencangan kekendoran dan puntiran jika kita meneladani pola gerak tubuh Rasulullah dalam segala hal, olah raga sbgmnn yg beliau anjurkan, gerak sholat yg beliau contohkan, cara jalan yang beliau contohkan dll. wallahu’alam.
Oia, reminder utk kita semua, terapi apapun tidak bisa menyembuhkan kita, sembuh itu anugrah dari-Nya, yg penting pastikan ikhtiar sembuh yg kita upayakan harus berpedoman dari Al Quran, konsisten mngulangi sambil diiringi doa, sehingga kalaupun ditakdir meninggal ketika mengupayakan kesembuhan, maka meninggalnya insya Allah  khusnul khotimah, dosa tercuci oleh sakit.
Bapak /ibu, sdr/i, PAZ melihat akar semua masalah kesehatan fisik adalah distorsi pada rangkaian tulang belakang sebagaimana yang saya sampaikan diatas. Umumnya distorsi itu dimulai dari terjadinya “twisted pelvis” (puntiran tulang panggul). Sebagaimana kita ketahui ketika terjadi puntiran, maka ada sisi yang kekendoran dan kekencangan, sehingga jika puntiran itu terjadi pada tubuh manusia maka akan terjadi hal yang sama. Ketika kekendoran atau kekencangan terjadi pada tubuh manusia maka proses dalam tubuh menjadi tidak optimal, contohnya tulang hilang daya suspensinya sehingga getah bening tidak lancar (jadilah benjolan), gerak peristaltik saluran pencernaan,pembuluh darah dll menurun. Ketika twisted pelvis ini di perbaiki, bi’idznillah, keluhan sebelumnya akan hilang. Sering kali kami mendengar cerita terapis2 PAZ, satu gerakan terapi yang fokus mengembalilan posisi pinggul pada ‘fitroh’nya dapat menyelesaikan berbagai masalah. Mari kita lihat analogi berikut: ibaratnya dalam kasus kebocoran atap rumah akan menimbulkan lantai becek, dinding berjamur, banyak insekta dan reptil yang bersarang maka upaya perbaikan yg dilakukan oleh medis non paz adalah pendekatan parsial seperti mengepel lantai, membasmi jamur dan menangkap insekta dan reptil tapi tetap membiarkan atap yg bocor yang merupakan masalah utama. Sementara itu, metode paz fokus langsung pada masalah utama (pengobatan holistik) yakni menutup atap bocor, maka lantai tidak becek lagi, jamur, insek dan reptil akan mati sendiri.
Saran saya kpd sdr/i yg saat ini sedang diuji dgn penyakit, terutama penyakit menahun agar meringankn kaki untuk berkonsultasi dgn paztrooper yg terdekat dgn dominsili anda, demi medapat kualitas kesehatan yg lebih baik.
Salam,
Mukhlis,
Paztrooper di Rumah Sehat SIRODAM jl. Pilangmulya No.45, Pilangbango, Kartoharjo, Kota Madiun, Jatim.
#obatgerd
#obatmaag
#pazareamadiun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

benahi dulu pot nya, batang dan ranting di atasnya akan recovery kembali pada posisi kesetimbanganya

Setiap pengobatan memiliki pedoman yang menjadi acuan dari tindakan terapi. Demikian juga PAZ Al Kasaw, yakni filosofi tanaman dalam pot yan...